Apa yang Anda ketahui tentang kuku? Mungkin kebanyakan
kita hanya tahu kuku sebatas lapisan keras yang terletak di ujung-ujung
jari. Ia membantu jari-jari tangan terutama untuk memegang benda, untuk
memetik gitar/dawai dalam bermain alat musik petik, atau sebagai fungsi
estetika yang menunjang penampilan seseorang.
Ketika terjadi sesuatu
pada kuku, mungkin warnanya yang berubah dari biasanya, timbul
garis-garis putih atau lekukan-lekukan kecil di permukaan kuku, dan hal-hal ‘remeh’, seringkali kita menanggapinya sambil lalu. Nanti juga kembali seperti semula, begitu pikir kita.
Padahal,
jangan anggap enteng perubahan-perubahan yang terjadi pada kuku, karena
sebagaimana halnya darah atau urin, kuku pun bisa menjadi indikator
dari munculnya penyakit dalam tubuh kita.
Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi pada warna kuku yang dapat mengindikasikan adanya penyakit dalam tubuh:
Perubahan warna kuku menjadi kekuningan menandakan
kondisi sistem pernapasan yang terganggu, misalnya bronkitis kronis.
Kuku kuning biasanya juga menunjukkan adanya infeksi jamur. Selain itu,
sebagai salah satu gejala Tiroiditis (gangguan hormon tiroid), kuku juga
bisa menguning, walaupun tidak selalu terjadi pada pasien Tiroid.
Kuku dengan warna kebiruan sering dijumpai pada pasien
yang menderita penyakit paru kronis/menahun. Ini terjadi karena
kurangnya oksigen yang beredar termasuk oksigen yang sampai ke pembuluh
darah di bawah kuku, bahkan jumlah karbondioksida jauh lebih banyak
dibanding kadar oksigennya.
Pada orang yang menderita Lupus, warna kukunya dapat
menjadi kemerahan, tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Kemerahan pada
kuku antara lain disebabkan peradangan atau inflamasi pada seluruh organ
tubuh sehingga peradangan juga terjadi pada kuku. Karena terjadi
radang, pembuluh darah di bawah kuku bertambah sehingga warna kuku
menjadi merah.
Kuku yang cenderung berwarna putih, dengan pinggirannya
yang lebih gelap, mengindikasikan adanya penyakit pada liver, seperti
hepatitis.
Terkadang, warna kuku yang pucat dihubungkan dengan proses penuaan. Namun, bisa juga menandakan penyakit, seperti anemia.
Selain perubahan yang terjadi pada warna, kuku juga bisa
berubah dalam hal bentuk atau tekstur kuku yang membuat kuku dapat
dibilang jauh dari sehat. Perubahan-perubahan pada bentuk/tekstur kuku
itu antara lain:
Kuku dengan lekukan-lekukan kecil (pitting) merupakan tanda penyakit psoriasis. Hampir 50% penderita psoriasis mengalami nail pitting.
Pada kasus psoriasis berat, kukunya bahkan rusak/hancur. Hal itu
terjadi karena pada orang dengan penyakit psoriasis, proses pertumbuhan
sel/zat tanduk lebih cepat dibandingkan orang normal, sehingga kuku
menjadi lebih cepat hancur.
Kuku yang berbentuk seperti pemukul drum (nail clubbing)
menunjukkan rendahnya kadar oksigen dalam darah. Ini menandakan terjadi
gangguan pada paru-paru.
Kuku terlihat mencuat keluar, seperti bentuk sendok, bisa jadi sebagai tanda kekurangan zat besi atau anemia.
Kuku berwarna buram tetapi ujungnya memiliki warna gelap.
Kondisi ini merupakan tanda penyakit serius seperti gagal jantung
kongestif, diabetes, penyakit hati, kurang gizi.
Terjadi lekukan dalam yang melintang di kuku. Ini dapat
muncul ketika pertumbuhan di daerah di bawah kutikula diganggu oleh luka
atau penyakit serius. Penyakit yang ditandai dengan Beau's lines adalah
diabetes tak terkontrol, penyakit peredaran darah seperti penyakit
arteri periferal, penyakit yang terkait demam tinggi, disebabkan oleh
pneumonia, cacar atau gondongan, kurang gizi.
Kondisi ini dinamai onycholysis. Cirinya kuku menjadi
longgar dan dapat dipisahkan dengan jari. Ini bisa merupakan tanda
penyakit infeksi, tiroid, reaksi obat, reaksi terhadap pengeras kuku
atau kuku palsu dari akrilik, dan penyakit psoriasis.
Nah, apabila terjadi
perubahan baik warna maupun tekstur pada kuku Anda, mulai sekarang
jangan anggap remeh. Sebab perubahan itu ternyata bisa menandakan
terjadinya gangguan kesehatan pada tubuh kita. Meskipun demikian,
perubahan-perubahan yang terjadi pada kuku itu, Silviani mengingatkan,
jangan menjadi acuan utama untuk diagnosis penyakit. Pemeriksaan fisik
dan laboratorium tetaplah diperlukan. Yang penting, rawatlah kuku dengan
baik dan cepat tanggap bila kuku terlihat tidak seperti biasanya.
Rahmi Rizal/Wawancara: Ratna Kartika
Kamis, 30 Maret 2017
Intip Kondisi Kesehatan Lewat Kuku
Tags
:
Related : Intip Kondisi Kesehatan Lewat Kuku
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »